A-News.id, Tarakan — Proses bongkar muat yang biasa menjadi aktivitas di Pelabuhan Malundung kembali mendapat sorotan dari sejumlah masyarakat. Pasalnya, aktivitas tersebut selalu membuat lokasi sekitar pelabuhan menjadi macet sehingga menganggu aktivitas pengendara.
Salah satu warga Tarakan, Indri mengatakan jika kapal pengangkut penumpang dan barang tiba di Malundung, dirinya sering terjebak macet di sekitaran Malundung. Padahal, untuk menuju tempat kerja, lebih dekat ia lalui jika melalui jalan yang berada di depan Pelabuhan Malundung.
“Kalau sudah pulang kerja biasanya aman, tapi kalau datangnya (kapal) pas jam kerja, waduh biasa telat. Bukan biasa, pasti telat karena macet betul kan,” keluh Indri.
Tak hanya itu, Saifullah juga mengatakan bahwa dirinya merupakan seorang sopir online, jika hendak menjemput penumpang, terkadang ia harus menunggu lama karena kondisi macet yang bahkan membuat beberapa penumpang membatalkan orderan taksi onlinenya sehingga hal ini membuat dirinya kesal.
“Nah masalahnya kalau penumpang sudah lama menunggu itu kesal sendiri. Lama-lama dia batalkan, padahal kita sudah dijalan. Apalagi di sekitaran Pelabuhan biasa ada teman (sopir online) yang juga standby,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Penjabat (Pj) Wali Kota Tarakan, Dr. Bustan langsung menyatakan bahwa dirinya telah melakukan kunjungan langsung kepada pihak PT Pelindo dengan harapan bisa mendapatkan solusi dari permasalahan tersebut.
“Kami sudah blak-blakan untuk berbicara langsung dengan Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) PT Pelindo, saya minta Dishub berkomunikasi dengan manager tekniknya untuk mengurangi hal tersebut supaya ada pembenahan jadi lebih baik,” tegas Bustan.
Terpisah, Manager Teknis PT Pelindo Terminal Petikemas Tarakan, Julhaidir menjelaskan bahwa pihaknya tengah melakukan konsen terhadap kemacetan yang terjadi apabila kapal tiba di Pelabuhan Malundung. Ia juga mengakui kondisi jalan sekitaran Malundung yang sempit membuat macet lokasi tersebut, ditambah lagi aktivitas Pelabuhan yang padat sehingga tingkat kemacetan menjadi lebih parah.
“Makanya kami koordinasikan dengan beberapa stakeholder yakni dengan Polsek dan Polres yang berkaitan dengan pengalihan itu. Karena bagaimanapun juga kami butuh teman-teman dari instansi lain untuk membantu kami karena kalau sudah membahas yang di depan jalan itu bukan ranahnya kami, tapi penyebabnya dari kami,” beberapa Julhaidir.
Kendati demikian, Julhaidir mengakui jarak antara jalan utama dengan Pelabuhan Malundung terbilang dekat, apalagi beberapa transportasi umum dan pribadi yang memilih untuk memarkir didepan Pelabuhan sehingga menambah kemacetan jalan.
Atas hal tersebut, kedepan Julhaidir menyatakan akan melakukan pembahasan perihal tersebut dengan harapan pihaknya mampu mendapatkan solusi bersama dengan pemerintah terkait seperti Polantas, Dishub dan sebagainya agar kedepannya tidak lagi terjadi macet di lokasi tersebut.
“Kami sudah sampaikan ini kepada pemerintah melalui Pak PJ Wali Kota. Opsi dari kami adalah kantong parkir, agar nanti tidak macet lagi,” harapnya. (bro)