Follow kami di google berita

45 Pucuk Senpi Milik Warga Diserahkan ke Polda Kaltara

A-News.id, TANJUNG SELOR – Puluhan senjata api (Senpi) milik warga, dari dua daerah di Kalimantan Utara (Kaltara) diserahkan kepada Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Utara, Jumat (29/12) pukul 15.45 Wita.

Kapolda Kaltara, Irjen Pol Daniel Adityajaya menjelaskan, sekitar 45 senpi milik masyarakat diserahkan secara sukarela.

Senpi merupakan milik masyarakat dari suku Dayak Lundayeh dan Agabag asal Kabupaten Malinau dan Nunukan.

“Mereka ini (masyarakat) secara suka rela menyerahkan semuanya. Sebagai wujud menjaga kondusifitas di tengah masyarakat Kaltara,” terangnya.

Senpi sendiri, biasa digunakan masyarakat untuk berburu dan menjaga kebun. Dan menurutnya sangat berbahaya serta mematikan jika salah digunakan. Sehingga, penyerahan senpi diyakini dia dapat mengurangi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Mengingat, pengunaan senpi sangat berbahaya jika disalahgunakan dan digunakan oleh masyarakat yang tidak mengetahui tentang senpi.

Terhadap korban jiwa dari senpi yang digunakan oleh masyarakat di kaltara, Daniel katakan pihaknya belum menerima laporan.

“Tetapi upaya pencegahan dan meminimalisir potensi gangguan keamanan yang muncul sudah dilakukan. Senpi yang diserahkan juga langsung dimusnahkan,” imbuhnya.

Kemudian, Kepala Suku Dayak Agabag, Robert menambahkan, dari 45 pucuk senpi pihaknya hanya menyerahkan 8 pucuk senpi selebihnya dari Suku Dayak Lundayeh dan masyarakat.

Penyerahan tersebut juga dilakukan guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) menjelang dan setelah Pemilu.

“Kita mendukung kepolisian jaga keamanan Kaltara,” katanya.

Menurutnya, senpi yang diserahkan khususnya dari Suku Dayak Agabag, secara umum digunakan masyarakat untuk berburu binatang hutan (Babi) dan menjaga kebun dari serangan hama.

“Masyarakat suka rela serahkan senpi ini. Jadi, kami ini suka rela dan senang hati untuk menyerahkan senpi kepada kepolisian,” ujar Robert.

Seharusnya, tambah dia jumlah yang diserahkan banyak. Namun, ada keterlambatan saat penyerahan kepada pihak kepolisian sehingga tidak banyak.

“Makanya, jumlah yang terkumpul hanya 8 pucuk. Bisa jadi ada penambahan jumlahnya, karena, kemarin belum terkumpul semua,” ujarnya

Karena senpi sudah diserahkan kepolisian. Masyarakat kedepan ketika menjaga kebun bisa juga mengunakan alat tradisional seperti sumpit. (*/Lia)

Bagikan

Subscribe to Our Channel