A-News.id, Tarakan — Gempa kembali terjadi di Bumi Paguntaka pada 11 Juli 2024 kemarin. Beruntung, gempa dengan kekuatan skala intensitas II-III MMI ini tidak terlalu berdampak pada aktivitas masyarakat. Sehingga hanya beberapa masyarakat saja yang merasakan adanya goyangan gempa.
Salah satu masyarakat Tarakan, Titi mengatakan bahwa dirinya sedang bekerja pada pukul 10.00 Wita. Karena ia merupakan seorang pekerja kantoran, ia duduk di lantai 2 bangunan kantor. Sehingga ia merasakan adanya goyangan gempa dan langsung berlari keluar bangunan kantor.
“Kami ramai lari keluar karena memang goyang (gempa),” ungkap Titi.
Sementara itu, salah satu masyarakat Tarakan lainnya, Ida mengatakan bahwa dirinya sedang sarapan diluar saat itu. Namun ia tak merasakan adanya gempa sama sekali. Ia justru kaget ketika mendengar adanya beberapa orang yang menulis di status tentang adanya gempa yang terjadi di Tarakan.
“Bingung banget, karena aku nggak rasa gempa sama sekali,” ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Tarakan, M. Sulam Khilmi menjelaskan pada pukul 09.13.17 WIB ditanggal 11 Juli 2024 kemarin, wilayah Laut Sulawesi, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara diguncang gempa tektonik.
Berdasarkan hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi tersebut memiliki parameter update dengan magnitudo M7,0. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 6,13° LU ; 123,30° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 371 Kilometer arah Barat Laut Kota Tahuna, Sulawesi Utara pada kedalaman 636 Kilometer.
“Jadi, gempa ini terjadi karena adanya aktivitas deformasi batuan dalam slab Lempeng Laut Filipina yang tersubduksi ke bawah Pulau Mindanao. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan turun,” jelas Khilmi.
Alhasil, gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Halmahera Barat, Halmahera Selatan, Halmahera Tengah, Taliabu, Ternate, dan Talaud dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu). Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Untuk itu, Khilmi mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diimbau agar segera menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. (bro)