Follow kami di google berita

Tanggalkan Status Kampung Tertinggal, Mapulu Bersiap Naik Kelas

A-News.id, Tanjung Redeb — Pasca masuknya listrik dan aliran air bersih, Kampung Mapulu terus digenjot agar berkembang dan segera naik kelas dari status kampung tertinggal. Kini, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Berau, tengah berupaya mengembangkan komoditas yang ada di kampung ini.

Saat ini, DPMK fokus pada pengembangan madu, yang menjadi salah satu produk unggulan Kampung Mapulu. Selain itu, produk hasil perkebunan seperti karet dan kakao juga tengah dikembangkan.

“Masing-masing kampung punya produk unggulan jadi harus dipacu. Kampung yang sudah punya produk dikelola secara mapan, aman dan sustain, kita bisa tingkatkan supaya mendaftar di e-katalog, agar bisa dipasarkan secara luas,” ujar Kepala DPMK Berau, Tenteram Rahayu.

Agar produk unggulan itu cepat berlisensi dan bisa dipasarkan secara luas, DPMK menggandeng pihak Diskoperindag dan Dinas Perkebunan. Karena untuk hal ini harus dikerjakan secara bersama-sama.

“Kita sedang bekerjasama dengan Diskoperindag dan Dinas Perkebunan. Yang didorong itu sekarang adalah selain produknya, hilirisasinya juga harus sudah ada. Karena membangun kampung itu sejatinya harus keroyokan, tidak bisa satu dinas saja,” tegasnya.

Untuk layanan listrik di Kampung Mapulu, berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM).

“34 rumah sudah dialiri listrik sejak beberapa minggu lalu. Kalau air bersih tinggal penyelesaian dai PU. Dan kita juga tengah membangun fasilitas lain di kampung itu seperti lapangan bola,” bebernya.

Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Decty Toga Maduli dikonfirmasi terkait saluran air di Kampung Mapulu, dikatakannya telah rampung.

“PU sudah membangun intake air berkapasitas 2,5 liter/ detik di Kampung Mapulu, dan sudah selesai 100 persen. Setelah tuntas langsung bisa beroperasi mengaliri masyarakat. Kita serahkan ke Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) untuk pengelolaannya,” tutupnya. (mel)

Bagikan

Subscribe to Our Channel