A-News.id, Maratua – Rombongan wisatawan asal Tarakan yang tengah berwisata di Kepulauan Derawan, bernasib nahas. Speedboat (SB) Burhan 04 yang ditumpangi oleh 40 orang penumpang menabrak dinding karang, menyebabkan seorang pria bernama Heru Fitriyadi (50) mengalami luka serius di bagian lengan kanannya. Satu orang lainnya mengalami luka ringan.
Kecelakaan laut ini terjadi di sekitar Pulau Kakaban (Kahe Daeng), Maratua, pada Sabtu, 1 Juni 2024, sekitar pukul 11.45 WITA. Rombongan yang terdiri dari 40 orang ini merupakan karyawan PT Sumber Rejeki Medical Jaya yang tengah berwisata di kawasan tersebut.
Mereka berangkat dari Pulau Derawan sekitar pukul 07.30 WITA menggunakan speedboat SB Burhan 04. Setelah singgah di Paradise Resort pada pukul 08.30 WITA, mereka melanjutkan perjalanan ke Goa Halo Tabung, di mana mereka tiba pada pukul 10.00 WITA.
Selanjutnya, sekitar pukul 10.20 WITA, rombongan bergerak menuju Pulau Kakaban dan tiba di sana pada pukul 10.35 WITA.
Pulau Kakaban tidak memiliki dermaga, sehingga penumpang harus turun dari speedboat melalui pintu depan. Saat penumpang sedang naik ke atas pulau, speedboat yang mesinnya masih menyala tiba-tiba melaju ke depan dan menabrak dinding karang, menimpa salah satu penumpang, dan berputar arah ke kanan.
ABK speedboat, Burhan, segera mengambil alih kemudi, menurunkan gas, dan mematikan mesin. Dalam kejadian ini, dua orang mengalami luka-luka. Satu orang mengalami luka berat atas nama Heru Fitriyadi, berusia 50 tahun, asal Tarakan, yang bekerja sebagai karyawan swasta. Sementara itu, satu orang lainnya mengalami luka ringan.
“Korban luka berat dan ringan segera mendapatkan perawatan di Puskesmas Maratua. Korban luka berat kemudian dirujuk ke rumah sakit dr Abdul Rivai, menggunakan speedboat untuk penanganan lebih lanjut,” kata Letda Laut (P) Heri dari Danpos AL Tanjung Batu.
Pos AL Maratua segera melakukan tindakan evakuasi terhadap para penumpang speedboat dan membantu korban luka berat serta luka ringan ke Puskesmas Maratua. Laporan mengenai kejadian ini juga telah dibuat untuk ditindaklanjuti lebih lanjut.
“Kejadian ini mengingatkan akan pentingnya keselamatan dalam setiap perjalanan laut dan perlunya perhatian ekstra terhadap kondisi kapal dan penumpang selama proses naik-turun di lokasi yang tidak memiliki fasilitas dermaga,” tegas Letda Laut (P) Heri.(yf)