TANJUNG REDEB – Sejak dilakukan revitalisasi beberapa waktu lalu, Tepian Segah atau Jalan Ahmad Yani semakin indah dengan tambahan panggung mini. Namun, keberadaan fasilitas toilet yang berada di belakang panggung mini itu terkesan tak difungsikan.
“Setiap ke sana selalu terkunci pintunya. Apa toilet itu memang bukan untuk umum ya? Atau hanya dibuka saat ada event atau kegiatan di tepian saja. Bagaimana dengan pengunjung yang menghabiskan waktunya di tepian?,” ujar Khalik, salah satu warga Tanjung Redeb, yang mengaku sering menghabiskan waktu kongkow di sana.
Tak hanya pengunjung, pedagang atau UMKM yang berjualan di sepanjang tepian juga mengeluh tentang fasilitas toilet itu. Padahal, toilet menjadi salah satu fasilitas yang paling dibutuhkan khususnya di tepian Segah, yang menjadi pusat kuliner dalam Kota Tanjung Redeb.
“Toiletnya selalu terkunci. Ada 4 pintu tapi yang dibuka hanya satu. Sedangkan kalau sudah ramai pengunjung, antrean di toilet itu cukup panjang,” ujar salah satu pedagang yang enggan disebut namanya.
Dikatakannya, sebagai salah satu tujuan pengunjung dan wisatawan, diharapkan Pemkab Berau bisa lebih memperhatikan hal ini. Karena jika hal ini dibiarkan, dikhawatirkan pengunjung akan kecewa. Yang otomatisnya juga akan mengurangi jumlah pengunjung, dan mengurangi pemasukan para UMKM yang ada.
Padahal, kalaupun diterapkan seperti di daerah lainnya, dimana penggunaan toilet harus berbayar, tentunya juga tidak akan memberatkan pengunjung. Karena mau tidak mau toilet menjadi salah satu fasilitas yang dicari saat berada di pusat kuliner.
Mendapati keluhan ini, pihak pengelola panggung mini menyebut jika memang benar adanya jika pintu toilet yang ada dikunci, dan hanya dibuka satu saja. Namun hal ini juga lantaran menghindari terjadinya kerusakan pada fasilitas yang ada.
“Sementara akan dibuka dulu dua pintu khusus untuk closed jongkok. Sedangkan untuk closed duduknya akan dibuka setelah ada penjaga yang ditempatkan di fasilitas itu,” ujar salah satu pengelola. (mel)