A-News.id, Tanjung Selor — Suasana kampus STIE Bulungan mendadak memanas. Puluhan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa, menuntut salah satu dosen diberhentikan dari jabatannya. Tuduhan pungutan liar yang dilakukan dosen tersebut menjadi pemicu kemarahan mahasiswa.
Dalam video yang beredar luas di media sosial, para mahasiswa tampak berorasi dengan nada tinggi. Mereka mengaku telah menjadi korban pungli oleh dosen tersebut. “Kami sudah berusaha keras mengerjakan ujian, tapi tetap diminta uang agar mendapatkan nilai bagus,” ujar salah seorang mahasiswi dengan nada kesal.
Aksi demonstrasi ini ternyata bukan tanpa alasan. Menurut para mahasiswa, praktik pungli di kampus tersebut sudah terjadi sejak tahun 2018. Para mahasiswa semester akhir menjadi sasaran empuk, dengan besaran pungutan mencapai 25% dari total biaya kuliah.
“Kami sudah berkali-kali melaporkan masalah ini ke pihak kampus, namun tidak ada tindakan yang berarti,” ungkap Farel Ihza Mahendra, salah seorang koordinator aksi.
Menanggapi aksi demonstrasi ini, Ketua Yayasan Pendidikan Bulungan, STIE Bultar Marso, mengaku telah mengambil tindakan tegas terhadap dosen yang diduga melakukan pungli. Proses pemeriksaan telah dilakukan sejak bulan Juni lalu.
“Kami tidak akan mentolerir segala bentuk pelanggaran, termasuk pungutan liar,” tegas Bultar Marso.
Namun, para mahasiswa tetap mendesak agar dosen tersebut segera diberhentikan dari jabatannya sebagai Kepala Jurusan. Mereka juga meminta agar pihak kampus memberikan sanksi yang tegas terhadap dosen tersebut. (lia)