Follow kami di google berita

Pertahankan Kearifan Lokal, Pawai Budaya Jadi Daya Tarik Wisatawan di Bulungan   

A-News.Id, Tanjung Selor – Kebudayaan daerah di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Sangat lah beragam, mulai dari suku, agama dan ras semua ada. Di Pawai Budaya membuktikan bahwa Bulungan memiliki keragaman etnis.

Setidaknya pada Sabtu (14/10) kurang lebih 9.800 peserta yang terdiri pelajar,mahasiswa, perangkat desa,organisasi dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) memadati jalan A.Yani hingga jalan Katamso (Tugu Cinta Damai).

Untuk melakukan pawai budaya dengan beragam busana daerah mulai dari busana Bulungan, Tidung, Dayak, Jawa, Bugis, Batak, Toraja, dan Madura.

Tidak hanya ragam busana yang ditampilkan, kendaraan hias juga menjadi salah satu hal unik yang ditampilkan dalam pawai budaya, yang diharapkan dapat memajukan kearifan lokal yang ada di ibu kota Provinsi Kaltara tersebut.

Bupati Bulungan Syarwani, mengungkapkan bahwa pawai Budaya yang dihadiri ribuan peserta dan penonton bukti kearifan lokal di Bulungan sangat beragam dan menjadi daya tarik.

“Tahun 2023 ini penonton sangat antusias, Ini bukti Bulungan memiliki kebudayaan daerah yang harus dipertahankan. Sebab, dengan adanya pawai budaya, sebagai upaya kita mempertahankan kearifan lokal sekaligus memperkenalkan kepada generasi yang ada bahwa Bulungan memiliki kekayaan yang ada dan tumbuh,” ungkapnya kepada A-News. Id.

warisan dari leluhur, lanjut dia merupakan hal yang harus dijaga karena merupakan warisan dari orang tua maupun leluhur yang ada di Bulungan,

Sehingga tugas penerus (Kita) memastikan bagaiamana melestarikan dan menjaga budaya dan kearifan lokal yang ada.

“Alhamdulilah, kita beraneka ragam suku dan agama yang tumbuh dan hidup diKabupaten Bulungan ,” terangnya.

Dalam membangun Bulungan, kearifan lokal salah satu pendukung dan kekuatan besar untuk mencapai kemajuan yang bersama.

Pada tahun 2023, menjadi tahun pertama pelaksanaan pawai budaya dengan rute hanya sepanjang tepian sungai kayan. Sebelumnya, rute jalan A.yani menuju ke lapangan agatis.

“Tahun ini sangat berbeda, ya tentu suasana baru karena memperhitungkan jarak, Jika sebelumnya dari A .Yani menuju Agatis mungkin relatif lebih jauh. Namun kita menghitung hampir pukul 15.00 Wita, itu rute pendek apalagi rute yang panjang, waktu yang dibutuhkan cukup lama,” jelasnya.

Di momen, pawai budaya tambah Syarwani, masyarakat sangat antusias, dengan jumlah 10 Kecamatan yang turut serta dalam kemeriahan salah satu tradisi dari Bulungan dalam memperingati HUT.

“Ya, kita inginkan Bulungan tetap menjaga kedamaian sama-sama, kompak membangun. Sebab itu menjadi kewajiban agar tidak membedakan suku dan agama kita semua warga masyarakat Bulungan mempunyai hak sama membangun Bulungan ini,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Bulungan Marleni, menjelaskan kurang lebih 9,800 orang peserta dari berbagai etnis dilibatkan dalam pawai budaya yang bertujuan memajukan budaya daerah yang ada di Bulungan.

Adapun, rute pawai dimulai Lapangan A.Yani- Kampung Arab – Tepian Sungai Kayan – dan Tugu Cinta Damai.

“Tahun sebelumnya dilapangan agatis, tahun ini dialihkan ketepian sungai kayan karena sungai kayan ini kan sebagai salah satu objek wisata andalan Bulungan,”sebutnya.

Dalam pawai ada 3 kategori mulai dari Pelajar, Umum dan Opd/ desa. Sebagai informasi, untuk hasil juara dari pawai pihaknya masih menunggu hasil kesepakatan panitia.

“Jadi belum bisa ditentukan kapan pengumumannya. Apakah nanti? melalui media sosial atau langsung pesan pribadi ke peraih juara. Biasanya, diumumkan saat upacara di Kantor Bupati. Tapi karena kondisi dilokasi tidak menyakinkan kita tunggu putusan panitia,” ujarnya.

Pada tahun 2023, tambah dia dengan rute tahun baru, antusias masyarakat sangat luar biasa yang menyaksikan. dibanding rute sebelumnya. (*/Lia)

Bagikan

Subscribe to Our Channel