TANJUNG REDEB – Jembatan yang menghubungkan jalan segmen dengan pelabuhan Mantaritip yang rencana akan dibangun di Kampung Pilanjau, menjadi salah satu prioritas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau. Tergetnya, masuk usulan di ABT 2023 dan fisiknya bisa dilanjut tahun 2024.
Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan, Riziah Awalya mengatakan penyelesaian jembatan turut menjadi atensi DPUPR Berau. Pasalnya, jembatan tersebut nantinya sebagai penghubung dari jalan segmen Bandara Kalimarau menuju Pelabuhan Mantaritip, yang merupakan proyek pembangunan pemerintah pusat yang sumber anggarannya dari APBN.
“Jembatan itu baru mulai dikerjakan pada tahun 2019. Sumber dana Bankeu TA 2019, nilainya sebesar Rp 38 miliar,” ujarnya.
Terkait kelanjutan pembangunan jembatan tersebut pihaknya sudah kembali melakukan pengusulan namun belum berjalan. Di sisi lain, jalan pendekat juga dianggap perlu menjadi perhatian untuk perbaikannya, sehingga perlu di kaji terlebih dahulu. Karena hasil tinjauannya di lapangan memang struktur tanahnya masih lembek. Maka itu, pihaknya berencana di tahun ABT ini akan mengkaji lagi dari sisi jalan daratnya.
“Sudah menjadi program kami di DPUPR, sudah kami masukkan juga usulan untuk perbaikan jalan daratnya. Karena perlu di kaji lagi makanya belum dianggarkan untuk fisiknya,” jelasnya.
Saat ditanya nilai kebutuhan anggarannya pada perencanaan awal diakuinya belum bisa memastikan betul. Diakuinya, jika memang nanti ada pekerjaan konstruksinya perlu pengkajian ulang lagi dan termasuk anggaran pembangunan jembatannya akan direvisi dan direview ulang.
“Tetapi yang diutamakan nanti jalan pendekatnya dulu apalagi tanahnya belum stabil. Ketika sudah selesai dikaji baru bisa diperkirakan pembiayaannya,” terangnya.
Untuk pembangunan jembatannya sendiri diterangkannya baru sebagian yang terbangun. Baru terlihat pondasinya. Ukuran bentangan jembatannya pun juga akan ada perubahan. Memang perlu ada sinergi dari dinas terkait yang menangani dengan pihak pelabuhan.
“Tapi kami usahakan karena proyek jembatan ini menjadi prioritas kami. Kalau memang tahun depan bisa dikerjakan pastinya lebih bagus,” terangnya.
Di Murni 2023 ini memang belum ada, tapi pihaknya akan usahakan di ABT ini sudah bisa di kaji ulang dan revisi untuk penganggarannya dan fisiknya bisa di tahun depan.
“Semoga saja,” pungkasnya.