Anews.id, Samarinda – Pemerintah kota (Pemkot) Samarinda terus berupaya menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sektor E-Parking.
Namun usaha Pemkot Samarinda dalam menggenjot PAD melalui sektor E-Parking dinilai belum maksimal.
Hal ini pun mendapat tanggapan dari anggota komisi II DPRD kota Samarinda, Laila Fatihah. Ia mengakui bahwa permasalahan penerapan E-Parking ada di Juru parkir (Jukir).
“Kemaren kan percobaan dikelola oleh Perusaahan daerah (Perusda) varian niaga, ada tiga titik. Dari penyampaian pihak varian niaga bawah jukirnya yang kurang pro aktif,†ungkap Laila saat dihubungi melalui sambungan seluler. Sabtu (8/12/2022).
Tak hanya itu, Laila sapaan karibnya juga sempat turun ke lapangan dan ternyata memang benar adanya bahwa jukir di tiga titik penerapan E-parking tidak bekerja secara maksimal.
“Kalau kita tidak minta untuk mengeluarkan alat pembayaran itu, mereka (Jukir) tidak akan mengeluarkan. Kan kalau proses barcode lebih lama ya daripada proses tapping. Jadi mungkin proses yang lama itu membuat pengendara lebih memilih memberikan uang tunai,†jelasnya.
Disinggung mengenai sosialisasi penerapan E-Parking, politisi dari fraksi PPP meminta Pemerintah kota (Pemkot) Samarinda melalui Varian niaga harus gencar dalam hal sosialisasi untuk mewujudkan kota Samarinda menjadi kota pusat peradaban.
“Kalau kita mau menjadikan Samarinda sebagai kota pusat peradaban. Varia niaga harus gencar beraktivitas karena ini tanggungjawab mereka. Mudah-mudahan dari evaluasi kemaren, dengan permasalahan yang di dapat varian niaga itu bisa menjadikan perbaikan,†pungkasnya.