Follow kami di google berita

DPRD Dorong Tuntaskan Persoalan Air Bersih di Kampung-Kampung

A-News.id, Tanjung Redeb – DPRD Kabupaten Berau, berharap Pemkab Berau bisa mengatasi persoalan air bersih di wilayah perkampungan. Sebab sampai saat ini, masih ada kampung khususnya di pedalaman belum tersentuh pelayanan air bersih.

Seperti disampaikan anggota DPRD Berau, Elita Herlina bahwa hampir semua kampung di daerah pedalaman masih mengalami krisis air bersih. Hal itu diketahuinya dari laporan masyarakat saat turun ke lapangan.

“Seperti di Kampung Merapun. Mereka menyampaikan permasalahan ini kepada kami,” ujar Elita, belum lama ini.

Dikatakannya, khsusus di Merapun, selama ini sudah ada pipa distribusi. Hanya saja belum beroperasi.

“Tinggal pembangkit. Kalau tidak salah itu dari tahun 2020. Kalau sampai sekarang tidak difungsikan, itu bisa jadi masalah. Harapan kami bisa direalisasikan,” jelas politikus Partai Golkar ini.

Menurutnya, pemenuhan sarana air bersih ini perlu diprioritaskan. Sebab air bersih erat kaitannya dengan penurunan angka stanting yang saat ini sedang digaungkan Pemkab Berau.

“Jadi karus dipenuhi karena kebutuhan dasar. Tidak hanya Merapun, tapi kampung lain juga perlu diinventarisir. Kami siap mengawal program air bersih sehingga bisa direalisasikan,” imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua II, DPRD Berau, Ahmad Rifai. Politisi PPP ini meminta, agar Pemkab Berau segera mencarikan solusi untuk mengatasi hal tersebut. Salah satunya dengan memprioritaskan penambahan sambungan air bersih.

“Saya banyak mendapat masukan mengenai air bersih. Seharusnya ini bisa menjadi perhatian bersama,” katanya.

Seperti halnya di Kampung Tubaan, yang dinilainya bisa menarik air dari Kampung Berantai. Di mana kontur tanah lebih tinggi, dan debit air cukup besar, sehingga bisa dimanfaatkan.

“Maka dari itu dengan produksi debit air yang lebih di daerah Berantai bisa menjadi solusi untuk mengaliri kampung lainnya,” ungkapnya.

Hanya saja, permasalahannya anggaran belum diposkan di area tersebut, sehingga untuk pengadaan belum bisa terlaksana. Seharusnya, ini bisa menjadi langkah jitu bagi pemkab, terlebih sudah ada sumber air yang nyata.

“Yang terpenting saat ini bagaimana kebutuhan warga sekitar bisa terpenuhi. Jadi OPD diharapkan bisa cari solusi secepatnya,” tuturnya.

Menurutnya, APBD Berau mulai mengalami peningkatan. Seperti tahun ini yang cukup besar sekitar Rp 3,5 triliun. Angka tersebut seharusnya mampu mengakomodir kampung yang belum teraliri air bersih.

“Saya rasa bisa dianggarkan berapa miliar untuk ketersediaan air bersih,” imbuhnya. (ADV/to)

Bagikan

Subscribe to Our Channel