A-news.id, Tanjung Redeb — Setelah mengalami retak hingga longsor, akses jalan menuju Kabupaten Bulungan masih belum mendapatkan penanganan. Padahal, jalan itu menjadi satu-satunya akses menuju Kaltara.
Beberapa retakan dan kerusakan jalan bahkan terkadang menyebabkan kendaraan hampir terperosok. Keahlian pengemudi dalam membawa kendaraan juga diperlukan saat melewati akses jalan tersebut.
“Iya jalanan sepanjang menuju perbatasan Berau-Bulungan cukup banyak yang rusak. Kadang kita harus bergantian dengan kendaraan lain saat akan melintas. Kalau tidak hati-hati bisa saja kendaraan terperosok,” ujar Riduan, warga Berau yang melintasi akses jalan itu.
Senada, Zahar yang juga sering melintasi jalan itu, mengungkapkan jika dirinya harus ekstra saat melintasi jalan menuju ke Kaltara. Pasalnya, kendaraan yang dibawanya membawa muatan yang cukup rawan.
“Kalau tidak hati-hati malah bisa saja barang jualan saya hancur di jalan karena untuk beberapa barang yang ada kacanya itu rawan pecah kalau terkena guncangan,” jelasnya.
Sebelumnya, pada awal Februari 2025 lalu, Balai Besar Penanganan Jalan dan Jembatan Nasional (BP2JN) Wilayah II Provinsi Kaltim, sudah melakukan pembenahan secara menyeluruh. Mulai dari simpang tiga Maluang, Gunung Tabur hingga ke perbatasan Bulungan. Dan total sudah ada enam titik jalan yang telah diperbaiki sejak pertengahan 2024 lalu.
Mengancamnya kondisi jalan itu bahkan membuat Pemkab Berau mengeluarkan status tanggap darurat. Situasi itu sebagai rambu ke Kementerian sebagai dasar perbaikan jalan.
Untuk titik amblas yang telah didata sebanyak 21 lokasi. Namun di tahun lalu hanya enam titik yang sempat dikerjakan perbaikannya. Sehingga masih ada 15 titik lain yang belum tertangani, yang akan dikebut pada 2025 ini.
Terpisah, Koordinator Lapangan PPK 2.6 Kaltim, Akhmad Supriyatno, menyebut jika penanganan sementara telah dilakukan menggunakan alat berat agar kendaraan bisa kembali melintas. Sambil diusulkan untuk penanganan permanen, karena sudah masuk sangat prioritas. (mel)