Follow kami di google berita

Waktu Tak Memungkinkan, Perbaikan Jembatan Terancam Batal

A-News.id, Tanjung Redeb  — Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK kecewa. Kecewa karena rencana perbaikan Jembatan Sambaliung senilai Rp 20 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim, dianggapnya sudah tidak mungkin terlaksana tahun ini.

Sebab dijelaskannya, waktu yang tersisa saat ini sudah tidak cukup untuk memulai hingga menyelesaikan perbaikan jembatan. Karena hingga akhir Oktober saat ini, belum juga ada kepastian kapan dimulainya perbaikan jembatan.

“Sekarang begini. Ini sudah akhir Oktober, tidak mungkin jembatan dikerjakan hanya sebulan lebih. Sementara tanggal 25 Desember harus selesai,” katanya saat ditemui di Lapangan Tenis Cendana, Tanjung Redeb, baru-baru ini.

Menurutnya, jika nantinya perbaikan jembatan akhirnya dilaksanakan, maka berapa persen progres perbaikan yang berhasil direalisasikan kontraktor pelaksana hingga waktu pelaksanaan habis tahun ini, maka yang dibayar pemerintah hanya senilai dengan progres yang berhasil dikerjakan kontraktor.

Yang jadi persoalan lanjut Makmur, jika pelaksanaan perbaikan jembatan belum selesai dan belum bisa dilintasi kendaraan, maka akses darat penghubung Tanjung Redeb-Sambaliung, seolah terputus lebih lama. Karena untuk melanjutkan proyek perbaikan jembatan tersebut tidak bisa langsung dilaksanakan di anggaran murni 2023. Karena APBD Kaltim 2023 sudah ditetapkan, dan tidak mengalokasikan dana untuk melanjutkan perbaikan Jembatan Sambaliung. Sehingga paling memungkinkan, kelanjutannya baru dilaksanakan setelah mendapat alokasi dana pada APBD Perubahan Kaltim 2023 nanti. “Kalau perubahan, paling cepat September baru ditetapkan,” ungkapnya.

Memang diakuinya, kegiatan perbaikan bisa saja tetap dilaksanakan walau waktu pekerjaan sudah habis. Namun kontraktor pelaksana harus menerima sanksi denda sekian persen per hari, hingga akhirnya pekerjaan bisa dituntaskan. “Tapi posisinya ini kontraktor tidak salah loh, mau nggak mereka didenda,” terangnya.

Kondisi itulah yang sangat disayangkannya. Sebab persiapan perbaikan jembatan sudah dilaksanakan sejak Juli lalu. Bahkan dirinya sendiri sudah beberapa kali mengikuti rapat persiapan perbaikan jembatan bersama jajaran Pemkab Berau.

“Agustus saya sendiri ikut rapatnya, saya ingatkan agar ini diseriusi, saya berikan dorongan dan komitmen agar proyek ini berjalan. Ada tanggung jawab moral lah,” katanya.

“Tapi sampai sekarang belum kelihatan. Artinya ini kelalaian kita semua lah,”

Untuk itu, ujar Makmur, jika perbaikan jembatan tidak memungkinkan dilaksanakan tahun ini, maka pihaknya meminta Pemprov Kaltim untuk melakukan kajian ulang mengenai kondisi jembatan. “Diaudit dulu, sejauh mana kekuatan jembatannya. Jangan sampai jadi masalah lagi nanti. Jika memang setelah audit harus dilakukan pembatasan kendaraan yang melintas, lakukan,” imbuhnya.

Sebelumnya, simulasi penyeberangan alternatif jalur roda dua dilaksanakan pada Selasa (18/10) lalu. Walau berjalan lancar, tetap ada beberapa catatan yang menjadi perhatian saat simulasi. Terutama dari sisi keamanan yang dinilai belum optimal saat digunakan masyarakat nanti.

Staf Teknis Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat Kaltim Dwi Cipta Idrawan, akan ada evaluasi dan segera dilakukan perbaikan. Terutama terkait keamanan di dermaga, yang disarankan untuk menambah karet di jalur naik-turunnya kendaraan ke kapal. Selain itu, juga diusulkan agar ada penambahan mesin kapal menjadi dua unit.

“Tambah mesin agar bisa melawan arus ketika air surut. Kemudian juga untuk ramp door (pintu rampa) atau pintu untuk kendaraan naik dan turun kapal, juga mesti ditambah dan dibuat lebih kokoh. Karena jika satu ramp door saja cukup berisiko,” ujarnya saat ditemui usai meninjau bersama bupati dan wakil bupati di dermaga roda dua Selasa lalu.

Dijelaskannya, untuk kapal tambangan yang digunakan, disiapkan dua unit. Setiap unit bisa menampung hingga 12 motor beserta pengendaranya.

Ketika nanti seluruh dermaga dianggap sudah aman dan siap untuk digunakan, pihaknya pun berharap penutupan jembatan bisa segera dilakukan. “Ketika LCT dan kapal tambangan siap, kemudian jetty (dermaga) seluruhnya juga siap, jembatan tentu siap diperbaiki. Kita juga berharap secepatnya, jadi tinggal menunggu kapan ditutup baru kita bisa mulai pekerjaan jembatannya,” jelasnya.

Sementara itu, Bupati Berau Sri Juniarsih menyampaikan, secara keseluruhan simulasi penyeberangan menggunakan kapal tambangan berjalan lancar. Namun perlu ada beberapa pembenahan.

“Seperti memasang karet di turunan jetty agar tidak licin ketika dilalui motor. Kemudian memasang tiang pancang untuk tempat tambat tali kapal, serta mengganti mesin perahu tambangan, dari mesin ketinting menjadi mesin tempel,” jelas Juniarsih.

Untuk waktu penyeberangan, dalam satu jam bisa tiga kali operasional. Namun itu bisa saja berubah tergantung situasi di lapangan. Sedangkan untuk jadwal operasional, juga akan menyesuaikan dengan kondisi dan situasi di lapangan.

“Apakah nanti dilakukan selama 24 jam atau tidak, itu akan disesuaikan,” ucapnya.

Sementara mengenai kapan penutupan jembatan, Sri Juniarsih menegaskan, apabila kondisi dermaga untuk roda dua dan roda empat sudah siap, jembatan akan segera ditutup untuk perbaikan yang diupayakan pekan ini. “Paling lambat pekan depan sudah ditutup. Terkait asuransi penumpang, apabila itu diperlukan, itu juga akan dilakukan. Akan kita tindaklanjuti dan dilaksanakan. Terpenting wajib safety,” tutupnya. (*jn)

Bagikan

Subscribe to Our Channel