A-News.id, Gresik — Dalam upaya menjamin keamanan dan keselamatan pelayaran serta menekan angka kecelakaan (zero accident) di Pelabuhan Gresik, sinergitas dan kolaborasi antar-stakeholder menjadi langkah utama. Hal ini sangat penting terutama menghadapi libur cuti bersama dan lonjakan penumpang menjelang Hari Raya Idul Adha.
Kepala KSOP Kelas II Gresik, Hotman Siagian, menegaskan pentingnya kerja sama dalam rapat bersama instansi terkait dan stakeholder pelabuhan pada Kamis (13/6/2024). “Sinergitas dan kolaborasi guyub rukun untuk semua insan maritim pelabuhan Gresik, akan optimis dalam mencapai peningkatan pelayanan dan mendorong operasional di pelabuhan Gresik untuk berjalan dengan aman, nyaman, dan selamat serta semua terlayani dengan baik,” ujarnya.
Rapat tersebut merupakan tindak lanjut instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Capt Antoni Arif Priadi, kepada UPT Ditjen Hubla untuk memastikan mitigasi dan kesiapan menghadapi lonjakan penumpang selama libur dan Hari Raya Idul Adha.
KSOP Kelas II Gresik juga memastikan kesiapan kapal penumpang untuk mengantisipasi lonjakan penumpang saat libur cuti bersama, liburan sekolah, dan Idul Adha. Fokus utama adalah pada kesiapan operator, terminal, dan kapal penumpang. “Kami menghimbau agar kesiapan operator kapal penumpang, baik PT ASDP maupun PT Santi Inti Makmur, memberikan pelayanan prima serta mentaati aturan sesuai dengan ketentuan dan Standard Operasional Prosedur,” lanjut Hotman.
Operator kapal penumpang diharapkan menyediakan jadwal, rute, dan jumlah penumpang yang akan naik dan turun dari kapal, sehingga penyelenggara pelabuhan dan petugas dapat menyediakan pelayanan dan pengawasan prima di terminal penumpang. “Kami juga mengharapkan PT Pelindo Multi Terminal menyediakan sarana dan prasarana yang memadai di terminal penumpang, seperti toilet dan kamar mandi yang bersih dan nyaman dengan ketersediaan air yang cukup,” tambahnya.
Devry Andre, Kasie Lala dan Usaha Kepelabuhanan, menegaskan bahwa operator harus memastikan barang bawaan penumpang steril dari barang berbahaya. “Barang bawaan harus diperhatikan. Petugas kami akan berkolaborasi dengan Polsek KPPP, Kamladu, Pelindo, dan asosiasi akan standby di terminal penumpang. Jika perlu, barang-barang bawaan yang banyak akan diarahkan untuk dimuat dengan kapal Pelra untuk penanganan yang lebih aman,” tandasnya.
Capt Firmawan, Kasie KBPP, juga menekankan pentingnya menjaga pintu darurat tetap bebas dari barang bawaan penumpang. “Pintu-pintu darurat tidak boleh diisi dengan muatan barang bawaan. Lokasi yang nyaman harus dicari untuk kondisi darurat. Kami juga berharap operator kapal penumpang seperti PT ASDP dan PT Santi Inti Makmur menjual tiket sesuai kapasitas angkut demi keselamatan pelayaran,” tegasnya.
Dalam kaitan dengan Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas-PK), berkat dukungan dan sinergi yang solid dari semua pihak dan stakeholder terkait, Pelabuhan Gresik berhasil meraih rapor hijau dari 46 pelabuhan yang masuk Stranas-PK. “Ini semua bisa dicapai berkat dukungan, sinergi, dan kolaborasi kita bersama. Kami optimis bisa terus meningkatkan pelayanan sebelum laporan pada B-18 yang akan disampaikan 25 Juni nanti,” ungkap Hotman.
“Kami berharap terus bersinergi meningkatkan pelayanan prima, integritas, dan optimisme guna mewujudkan pelabuhan yang aman, nyaman, dan berkelas dunia,” tutup Hotman. (yf)