Follow kami di google berita

SAAT PENGGALIAN GAGASAN RPJMK KAMPUNG KASAI. ADA WARGA YANG MEMINTA UANG TUNAI

ANEWS, Kasai – Kampung Kasai tampung masukan, saran dan gagasan dari warga di 9 RT guna mendapatkan informasi terkait apa saja yang prioritas diperlukan warga yang meliputi kebutuhan akan sarana prasarana seperti air bersih, dan infrastruktur kampung serta hal lain yang diperlukan. Demikian penuturan Muhammad Said, Sekretaris Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kampung (RPJMK) 2021 – 2023 Kampung Kasai saat ditemui Anews pada Jum’at 02/10/2020 pukul 20.00 wita seusai memimpin rapat penggalian gagasan warga yang dilakukan secara bertahap dari 9 RT yang ada di Kasai.

Menurut Muhammad ada beberapa hal yang diajukan masyarakat, antara lain pembuatan bak air bersih.

“Usulan ini sangat penting untuk masyarakat karna warga masyarakat selain mengharapkan air hujan, juga membeli air bersih, dan lumayan harganya dalam satu profil 650 liter kisaran Rp 40 ribu rupiah, dan dengan penggalian gagasan ini baik tingkat pemerintah kampung maupun pihak terkait bisa membantu solusi dari permasalahan Kampung Kasai,” ungkapnya.

Selain itu, tambah Muhammad, ada juga beberapa usulan lain, salah satunya adalah WC Tabung untuk masing masing warga di RT 05.

“Ini juga untuk menunjang rumah sehat karna WC tersebut sangat penting untuk warga kampung Kasai,” tambahnya

Sementara itu, Suhardi, Ketua RT 05 saat dikonfirmasi terkait adanya warga yang bersikeras untuk tidak memberikan bantuan berupa barang, mengatakan  memang ada salah seorang warga.

“Ada salah satu warga yag bersikeras  untuk tidak memberikan bantuan berupa barang, hanya meminta berupa uang tunai untuk bantuan masing-masing RT sebesar Rp 50 – 100 juta, yang merupakan salah satu program bupati yang dituntut warga RT. 05 untuk dibagikan ke warga RT 05 sebanyak 90 kepala keluarga. Atas sikap salah satu warga kami tersebut, sudah dijelaskan oleh aparat kampung yaitu Kaur Perencanaan, tentang aturan di anggaran dana kampung (ADK) yang tertuang dalam Peraturan Bupati, tapi tidak mempan, “ ujar Suhardi.

Diharapkan kedepan perlunya sosialisasi dan pecerahan yang lebih maksimal dari dinas terkait untuk memberikan arahan atau penjelasan tentang aturan perencanaan dan pemanfaatan anggaran dana kampung (ADK) supaya masyarakat paham dan dapat menggerakkan kemampuan sumberdaya dan dana yang ada secara efektif demi kemajuan kampung. (Irpan Jaya)

Bagikan

Subscribe to Our Channel