A-news.id, Samarinda -Pj Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik beserta Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kalimantan Timur, Andi Muhammad Ishak menyempatkan untuk berkunjung beberapa panti asuhan di Samarinda sembari merayakan Idul Adha.
Ada sekitar 4 panti asuhan yang dikunjungi Akmal Malik. Diantaranya Panti Asuhan Anak Al-Walidurrahmah Jalan Siradj Salman, Lembaga Kesehatannya Sosial (LKS) Rumah Lansia dan Yatim FJDK Jalan AW. Syahranie, Panti Asuhan LKSA Kasih Bunda Utari Yayasan Kharisma Pertiwi Jalan Padat Karya dan LKSA Panti Asuhan Nurul Haq Jalan Sultan Alimuddin Sambutan.
Bersama Kadinsos Provinsi Kalimantan Timur, Akmal Malik juga menyalurkan paket sembako yang diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pihak panti-panti tersebut. Sempat sesekali juga Pj Gubernur memberikan uang saku kepada setiap anak yang hadir sebagai bagian dari bantuan pribadi.
Lebih jauh, Akmal malik menekankan kepada setiap pengurus panti-panti asuhan agar tidak hanya memerhatikan pendidikan agama saja, melainkan juga mengembangkan keahlian yang nantinya berguna bagi masa depan anak-anak.
“Anak-anak ini harus memiliki lifeskill, sehingga mereka bisa menggapai cita-cita,” ujar Akmal.
Ia meminta kepada Kadinsos Kaltim untuk membuat program-program pelatihan di luar jam pelajaran tentang bisnis sampingan. Menurutnya di zaman canggih seperti hari ini, anak-anak harus bisa memaksimalkan media sosial guna berjualan atau menjadi distributor barang.
Ia-pun mengarahkan hal yang sama kepada setiap kepala panti asuhan yang membina. Hal itu ia tekankan karena setiap anak-anak pastinya memiliki potensi-potensi yang mampu mengangkat nama daerah suatu hari nanti.
“Panti asuhan atau apapun yang sejenisnya, jangan sekedar memberikan bekal-bekal keagamaan tapi juga memberikan bekal-bekal pengetahuan. Maka perlu mengajarkan mereka untuk berbisnis menggunakan handphone,” ungkapnya.
Kunjungan ini merupakan amanah dari pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945, tentang anak-anak terlantar miskin adalah bagian dari tanggungjawab negara. Namun negara tidak bisa melakukannya sendiri, maka Pemerintah Provinsi membutuhkan mitra yang akan dibantu sesuai aturan pemerintahan.
Saat disinggung mengenai rencana jangka panjang di tahun 2045, Akmal mengamini kunjungannya sebagai bagian dari persiapan Indonesia Emas 2045. Sebab untuk menuju kesana, dibutuhkan anak-anak muda yang hebat dan main power yang hebat.
“Karna lebih gampang men-treatment anak-anak yang ada di panti, mereka kan boarding school (Hidup ber-asrama), jadi lebih gampang kita meminta kepada pengasuh-pengasuh untuk menyiapkan generasi-generasi muda yang siap untuk mendukung usia emas,” jelas Akmal.
Baik Kepala Dinsos Provinsi dan para pengasuh panti-panti yang dikunjungi, semuanya mengaku siap untuk membantu pemerintah provinsi dalam menyiapkan generasi-generasi yang berkualitas terutama dari panti asuhan.(Ria)