A-News.id, TARAKAN- Semakin anjloknya harga rumput laut membuat petani rumput laut mengeluh. Pasalnya, penjualan rumput laut kering yang dulunya mencapai Rp 10.000 per kilogram, ini hanya mencapai Rp 7.000 per kilogram saja.
Kepada A-News.id, salah satu petani rumput laut Tarakan, Darmiah mengatakan bahwa penjualan rumput laut kali ini benar-benar anjlok. Sehingga ia sangat menyayangkan hal ini terjadi.
“Turun drastis sekarang. Biasanya Rp 10.000 sekarang jadi Rp 7.000 sampai 8.000 per kilogram,” ungkap Darmiah.
Guna mengatasi kerugian, banyak petani rumput laut yang memilih untuk menjual rumput laut basah dengan harga Rp 1.300 per kilogram. Darmiah menilai bahwa rumput laut basah merupakan solusi karena petani tidak lagi harus mengeringkan rumput laut untuk dijual.
“Kalau basah nggak repot karena tidak perlu dikeringkan. Jadi hemat waktu juga,” jelas Darmiah.
Selain itu, adanya pabrik produksi rumput laut di Pantai Amal, dinilai Darmiah juga sedikit menolong warga dari penjualan rumput laut yang anjlok saat ini.
“Pabrik rumput laut ini kan baru aja ada di Tarakan. Dulu kami sering jual yang kering karena harganya sempat Rp 17.000 per kilogram,” jelasnya.
Sementara itu, bagi petani rumput laut yang lain masih harus menjual rumput laut kering dikarenakan adanya sangkutan utang modal dari pihak kedua, sehingga petani lain tidak memiliki pilihan sebab itu harus menjual rumput laut kering untuk membayar utang modal.
“Disini ada pembeli rumput laut kering. Karena biasanya pembeli itu kasih modal ke petani, kalau panen petani harus jual rumput lautnya ke pembeli itu,” beber Darmiah.
Meski begitu, Darmiah tetap memilih untuk menjadi petani rumput laut dengan harapan agar diawal tahun nanti harga rumput laut dapat kembali melonjak naik. Bahkan karena prediksi tersebut ada beberapa petani yang memilih untuk menyimpan hasil panennya untuk dijual akhir tahun nanti agar penjualan rumput laut bisa mendapatkan hasil Yang lebih maksimal.
Untuk diketahui, dalam sekali panen, Darmiah bisa mendapatkan 300 kilogram rumput laut yang dipanen setiap 2 minggu sekali. Dari hasil panen ini, ia mampu mendapatkan untung yang mencapai Rp 2 hingga 3 juta. (bro)