A-News.id, Tanjung Redeb — Bupati Berau Sri Juniarsih memberikan perhatian penting terkait masalah stunting di Kabupaten Berau. Konsistensi dan keseriusan ini dimulai dengan penguatan fungsi posyandu sebagai layanan kesehatan terpadu.
“Dinas yang terkait dalam hal ini Dinkes dan DPPKBP3A, harus mendata posyandu yang ada di Kabupaten Berau, khususnya di Kecamatan Tanjung Redep, yang angka stuntingnya masih cukup tinggi. Begitu pun dengan kegiatan yang dilakukan di posyandu apa saja dan mana yang harus didampingi oleh petugas puskesmas,” tegas Sri Juniarsih dalam pencananangan intervensi stunting serentak se-Kaltim, di posyandu Kenari, Jalan Milono, Rabu (12/6/2024).

Dikatakannya, pendataan ini sangat penting guna mengetahui apa saja program yang bisa dijalankan, khususnya dalam penurunan angka stunting. Terlebih, di wilayah Kecamatan Tanjung Redeb yang merupakan ibukota kabupaten.
“Perlu diketahui bersama bahwa prevalensi stunting di Kecamatan Tanjung Redep saat ini sebesar 17,95%. Dan jumlah anak yang mengalami stunting sebanyak 28, jumlah keluarga yang beresiko stunting sebanyak 735. Angka ini cukup tinggi dibandingkan dengan kecamatan yang lain, sehingga saya menganggap hal ini sangat serius,” tambahnya.
Yang terpenting, penanggulangan tidak dapat hanya dilakukan oleh petugas puskesmas dan petugas kader posyandu saja. Tetapi ini menjadi tugas semua dalam arti memberikan pemahaman dan edukasi kepada orang tua yang memiliki balita, atau remaja putri tentang penanggulangan stunting ini.
“Angka 735 ini harus segera diantisipasi supaya tidak bertambah tinggi, justru harus turun. Kalau ada yang tidak aktif ke posyandu maka kader posyandu harus jemput bola,” katanya.
Selain itu, komunikasi intens antara kader posyandu dengan RT, Lurah dan Dinkes maupun DPPKBP3A harus aktif. Jika ada permasalahan dalam menjalankan program posyandu, bisa segera dilakukan evaluasi dan mencari solusinya. (yf/adv)