A-News.id, Tanjung Redeb — Pembangunan gedung ruang rawat inap Very Important Person (VIP) Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan baru mencapai 11 persen. Meskipun target penyelesaiannya pada Oktober mendatang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) Bulungan, Khairul, mengakui bahwa proyek VIP RSD yang terletak di area perumahan tenaga medis tersebut masih terus berlangsung.
“Saat ini masih dalam tahap pekerjaan pengecoran beton,” jelas Khairul kepada A-News.id.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa progres pengerjaan fisik hingga saat ini baru mencapai 11 persen. Meskipun progres masih rendah, DPU-PR Bulungan memastikan pekerjaan selesai sesuai kontrak yang telah ditetapkan.
“Kalau sesuai kontrak, pekerjaan berakhir November. Namun kita upayakan Oktober pembangunan sudah selesai,” pintanya.
Dia menambahkan bahwa pekerjaan fisik sempat terkendala jaringan listrik. Hal ini menyebabkan progres pembangunan fisik lamban. Namun, hal ini tidak menjadi persoalan lagi karena jaringan listrik telah dipindahkan.
“Jadi kemarin pas kita mulai pasang alat pancang itu kan tinggi. Sehingga pekerja tidak bisa melakukan pemancangan kalau ada jaringan listrik,” tuturnya.
Khairul menjelaskan bahwa secara teknis, bangunan gedung tiga lantai tersebut akan memiliki 11 ruang rawat inap dan dilengkapi dengan ruang perawat. Pembangunan fasilitas VIP ini merupakan bukti serius Pemda Bulungan dalam meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat.
Sebelumnya, Bupati Bulungan, Syarwani, mengatakan bahwa pihaknya mengalokasikan anggaran kurang lebih Rp 15 miliar melalui APBD 2024 untuk membangun fasilitas ruang inap VIP di RSD.
“Ini upaya kita menghadirkan layanan kesehatan yang lebih memadai,” jelasnya.
Dia melanjutkan bahwa selama ini ruangan VIP kerap mendapat penilaian dari masyarakat yang menilai belum memadai atau representatif.
Meskipun demikian, Syarwani mengapresiasi kinerja maksimal yang telah dilakukan oleh seluruh jajaran direksi serta tenaga kesehatan (nakes) RSD dengan segala keterbatasan yang ada.
“Pembangunan ruang rawat inap ini memakan waktu 8 bulan, Sesuai dengan target,” tutur Syarwani.
Diapun berharap pembangunan fisik dapat rampung cepat. “Saya harap bisa selesai lebih cepat,” harapnya.
Syarwani juga menambahkan bahwa pengembangan area rumah sakit yang nantinya mencakup kawasan SMPN 2 Tanjung Selor, namun dia mengakui terhadap pengembangan itu perlu adanya riview kembali terkait masterplan yang ada.
“Kalaupun kita ingin integrasikan wilayah SMPN 2 ini bangunan yang ada tidak kita hilangkan. Dan kita lakukan review kembali, mulai dari akses jalan masuk rumah sakit agar tidak menimbulkan kemacetan yang melalui jalan Gelatik,” tutupnya. (Lia)