A-News.id, Tanjung Redeb – Tim dari Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XVII Kaltim-Kaltara merekomendasikan pemerintah menempatkan petugas yang berjaga di setiap titik dermaga penyeberangan alternatif selama Jembatan Sambaliung ditutup. Hal ini berkaitan dengan pengaturan kelancaran naik turunnya kendaraan ke kapal penyebrangan.
Rekomendasi ini juga disampaikan Sekretaris Komisi III DPRD Berau M Ichsan Rapi. Menurutnya, instansi terkait perlu menyiapkan petugas di titik-titik penyeberangan untuk mengatur kelancaran kendaraan yang akan menyeberang.
“Jadi perlu disiapkan petugas di lapangan yang mengatur naik turun kendaraan ke LCT dan petugas yang mengatur parkiran dan di jalan raya,” ujarnya, Kamis (1/6/2023).
Terkait hal itu, Kepala Dinas Perhubungan Berau, Andi Marewangeng, mengatakan bahwa pihaknya siap menurunkan personel untuk melakukan pengaturan lalu lintas di dermaga penyeberangan.
“Perbaikan jembatan ini sebenarnya kegiatan pemerintah provinsi. Tapi kami siap mendukung dalam hal pengaturan rekayasa lalulintas. Jadi untuk kesiapan personel, kami siap,” tegasnya (1/6/2023).
Dikatakannya, pihaknya tinggal menunggu pengalihan atau penutupan jembatan dilakukan. “Untuk personel sudah siap,” lanjutnya.
Disebutkannya, petugas nantinya akan bertugas di dermaga penyeberangan alternatif untuk mengatur kelancaran kendaraan.
“Tergantung jam operasionalnya. Kalau rencana 20 jam aja operasionalnya. Jadi petugas harus siap,” ujarnya.
Hanya saja, lanjutnya, pihaknya tidak bisa bekerja sendiri karena keterbatasan personel. Karena itu, pihaknya butuh support dari instansi terkait maupun dari pihak kepolisian.
“Harapan kami bukan dari Dishub saja. Tapi ada support dari kepolisian dan Satpol-PP. Karena SDM kami terbatas. Apalagi sampai 20 jam dan harus mengatur di 4 titik dermaga. Belum lagi mengatur di jalan,” bebernya.
Apalagi tantangan yang dihadapi pasti terjadi antrean kendaraan yang akan menyeberang. “Harapan kami di-support instansi lain,” imbuhnya. (to)