Follow kami di google berita

Isran Noor Digadang Calon Presiden 2024

Haji Abidinsyah (Berkopiah Putih)

Haji Bidin: Sudah Saatnya Tokoh Kaltim Pimpin Negara

Penyatuan air dan tanah di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada Maret 2022 lalu, bukan hanya sekadar ritual pemindahan dari Jakarta ke Kalimantan Timur (Kaltim). Prosesi itu, juga menjadi harapan lahirnya pemimpin Indonesia dari tanah Benua Etam. Dan Gubernur Kaltim, Isran Noor, sosok yang dinilai mampu mewujudkan mimpi tersebut.

A-News.id —DORONGAN masyarakat Kaltim bukan tanpa alasan. Isran Noor, salah satu tokoh terbaik dari Kaltim, selain putra daerah, pengalaman kepemimpinannya tidak diragukan. Pun rekam jejak politik pria kelahiran 20 September 1959 ini, juga mumpuni. Dimulai menjadi wakil bupati Kutai Timur periode 2006-2008, bupati Kutai Timur periode 2009-2011 dan 2011-2015, hingga gubernur Kaltim periode 2018-2023.

Pengalaman tersebut, menjadi landasan kuat masyarakat mendorong Isran Noor sebagai salah satu tokoh Kaltim untuk bertarung pada pemilihan presiden (Pilpres). Hal itu diungkapkan Tokoh Kaltim, H Abidinsyah.

Isran Noor, Doc Kaltimprov

Menurutnya, tokoh-tokoh Kaltim belum pernah mengisi jabatan strategis di tingkat pusat. Bahkan, belum ada menjadi menteri. Sehingga, pesta demokrasi pada Februari 2024 mendatang menjadi kesempatan memperkenalkan tokoh sentral di Kaltim yang patut diperhitungkan menduduki kursi nomor satu di Indonesia.

“Sama seperti yang dirasakan masyarakat lainnya. Tentu saya sangat bangga jika ada putra daerah (Kaltim, Red) jadi presiden,” ucapnya.

Apalagi, posisi Kaltim tengah dipersiapkan sebagai IKN merupakan poin tambahan yang patut diperhitungkan. Sehingga, dibutuhkan tokoh yang memahami secara utuh kondisi daerah. Dan Isran Noor, dinilai Haji Bidin -sapaan akrabnya, memiliki kredibilitas dalam kapabilitas dalam hal tersebut. Dengan harapan, anak daerah menjadi pemimpin negara.

Seperti perjuangannya agar pembagian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 70 persen untuk daerah. Bermuara dari tidak sebanding peranan APBN dibagikan untuk daerah, termasuk Kaltim yang luasnya melebihi Pulau Jawa. Belum lagi daerah-daerah lainnya di Indonesia.

Sehingga, gagasan ini cukup mewakili gambaran pemimpin ideal. Sebab, kepentingan daerah lain juga diperhatikan.

“Itu penting untuk dikawal, karena tidak hanya mengakomodir kepentingan Kaltim, tapi juga sejumlah daerah untuk kepentingan masyarakat,” imbuhnya.

Dia berharap, figur Kaltim yang sekarang menjabat gubernur Kaltim itu, harus didorong untuk ikut konstelasi politik nasional sehingga ikut serta dalam menentukan kebijakan-kebijakan strategis yang berimbas pada pembangunan di Kaltim.

“Tidak hanya beliau (Isran Noor). Seluruh orang di Kalimantan jika menjadi presiden, saya bangga. Dan pemindahan IKN ke Kaltim, petanda pemimpin harus putra daerah,” tandasnya. (JUN)

Bagikan

Subscribe to Our Channel