A-News.id, Tanjung Redeb — Penyakit menular seperti Difteri dapat dicegah dengan cara imunisasi. Namun, faktanya masih banyak masyarakat yang menganggap imunisasi tidak penting, bahkan takut ketika anak mereka harus diimunisasi.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Lamlay Sarie, menjelaskan bahwa anggapan tersebut keliru. Demam pada anak setelah diimunisasi adalah hal yang wajar dan menandakan bahwa imunisasi bekerja dengan baik melawan penyakit di dalam tubuh.
“Imunisasi itu bekerja melawan penyakit. Jadi, kalau ada wabah penyakit menular, risiko tertular antara anak yang sudah diimunisasi dengan yang belum diimunisasi itu terlihat nyata. Artinya, yang sudah diimunisasi cukup kebal,” ujar Lamlay.
Ia menambahkan bahwa imunisasi dapat mencegah penularan penyakit seperti Difteri yang disebabkan oleh bakteri dengan cukup baik.
Menyadari hal ini, Dinkes Berau terus berupaya menggencarkan sosialisasi terkait pentingnya imunisasi sejak usia balita. Sosialisasi ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat imunisasi dan menepis anggapan keliru yang beredar.
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, juga turut prihatin dengan masih banyaknya masyarakat yang enggan mengimunisasi anak mereka. Ia menghimbau agar masyarakat tidak mudah mempercayai informasi-informasi yang menyebutkan bahwa imunisasi berbahaya.
“Masyarakat harus membuang pemikiran yang menganggap imunisasi itu berbahaya. Yang berbahaya justru kalau ada wabah seperti saat ini. Yang tiga orang meninggal positif difteri beberapa waktu lalu, semuanya tidak punya riwayat imunisasi,” tegasnya.
Sri Juniarsih pun meminta masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam program imunisasi demi melindungi anak-anak dari berbagai penyakit menular. (yf/adv)