Follow kami di google berita

Gunakan Metode Sanitary Landfill, TPA Baru di Pegat Bukur Sudah Tahap Lelang

Gunakan Metode Sanitary Landfill, TPA Baru Sudah Tahap Lelang
Gunakan Metode Sanitary Landfill, TPA Baru Sudah Tahap Lelang

A-News.id, Tanjung Redeb — Pemerintah Kabupaten Berau berencana merelokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bujangga ke lokasi baru di Kampung Pegat Bukur tahun ini. Relokasi ini menjadi prioritas mengingat kondisi TPA Bujangga yang sudah dikelilingi pemukiman dan dekat dengan pembangunan rumah sakit baru.

Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, menegaskan pentingnya relokasi ini dilakukan sebelum rumah sakit baru selesai dibangun. Ia menginstruksikan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis untuk melaksanakan pekerjaan sesuai prosedur dan aturan yang berlaku.

“Mengingat kondisi TPA Bujangga yang sudah dikeliling pemukiman, sehingga relokasi ini harus segera di lakukan sebelum rumah sakit baru selesai,” ungkapnya beberapa waktu lalu.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau, Mustakim, menjelaskan bahwa TPA baru di Pegat Bukur akan dibangun di atas lahan seluas 20 hektare dan dilengkapi dengan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT). Saat ini, proses pembebasan lahan sedang ditangani oleh Dinas Pertanahan Berau.

Mustakim mengungkapkan bahwa pembebasan lahan akan dilakukan secara bertahap, dimulai dengan 5 hektare pada tahap pertama. Masterplan dan Detail Engineering Design (DED) sudah dilelang oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau.

Pembangunan fisik TPA baru akan dimulai tahun ini dan diperkirakan selesai tahun depan. TPA ini akan menggunakan skema sanitary landfill dan lokasinya akan jauh dari jalan raya serta tertutup hutan. Mustakim menjelaskan,

“Untuk TPA kita saat ini, kita pertahankan dua tahun masih mampu menampung sampah. Kita targetkan minimal tidak bau,” ungkapnya.

Sementara itu, TPA Bujangga yang ada saat ini masih bisa menampung sampah hingga dua tahun ke depan sambil menunggu TPA baru selesai dibangun. Pemerintah menargetkan agar TPA Bujangga tidak menimbulkan bau selama masa transisi ini.

Kepala Bidang Air Minum dan Penyehatan Lingkungan DPUPR Berau, Decty Toga Maduli, menyebutkan bahwa anggaran untuk pembangunan fisik TPA baru mencapai Rp 16,5 miliar, ditambah dengan biaya DED sebesar Rp 20 miliar lebih.

Jika tidak ada kendala, TPA baru ini diharapkan sudah bisa digunakan pada akhir tahun ini. Saat ini, proses relokasi dan pengerjaan fisik TPA baru di Kampung Pegat Bukur sudah tahap lelang fisik.

“Untuk IPLT nya rencana tahun depan (2025),” ungkapnya saat dihubungi, Rabu (19/6).

Diketahui, kelebihan dari metode sanitary landfill dapat mengurangi pencemaran tanah dengan melapisi permukaan dasar serta sistem perpipaan air lindi agar tidak langsung terserap ke dalam tanah. Kemudian, metode ini juga dapat menghindari ledakan gas metana karena dilengkapi dengan sistem perpipaan untuk mengumpulkan gas metana yang dapat dialih fungsikan sebagai bahan bakar atau energi listrik penggerak turbin.

Metode ini juga mampu menampung berbagai jenis sampah, dan apabila sampah dikelola dengan baik seperti pemilahan, maka sampah akan berpotensi memiliki nilai ekonomi yang tinggi. (yf/adv)

Bagikan

Subscribe to Our Channel