Follow kami di google berita

Finalisasi Perencanaan Tenaga Kerja Makro : Harus Jeli Melihat Potensi Pekerjaan

A-News.id, Tanjung Redeb — Kabupaten Berau akan menjadi daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN), sehingga perlu perhatian khusus dari pemerintah agar masyarakat Berau dapat memiliki pekerjaan sesuai skill yang dibutuhkan perusahaan.

Dalam sosialisasi Perencanaan Tenaga Kerja (PTK) Makro Kabupaten Berau, Asisten II Setkab Berau, Agus Wahyudi menyampaikan, pemerintah harus jeli dalam melihat potensi pekerjaan yang dibutuhkan untuk beberapa tahun kedepan. Karena Kabupaten Berau telah menjadi daerah penyangga, tentunya akan banyak perusahaan yang akan masuk dari segala sektor.

“Baik itu pertambangan, perkebunan, dan lainnya,” ujarnya.

Untuk itu perlu adanya kajian matang mengenai hal ini, salah satunya dengan memberikan pelatihan sesuai dengan perencanaan yang nantinya akan ditetapkan.

Agus mengingatkan, terbentuknya IKN di Kalimantan Timur (Kaltim) tentu akan menambah populasi masyarakat yang cukup signifikan dan dapat menimbulkan persaingan skill yang akan dibutuhkan oleh perusahaan. Maka dari itu perlu adanya refrensi yang terbaru, sehingga tidak hanya sektor pertambangan maupun pekerbunan yang difokuskan.

“Jadi akan ada peningkatan populasi penduduk sekitar 1 juta. Ada perusahaan skala kecil maupun besar yang akan masuk tentunya membutuhkan banyak tenaga kerja,” ungkapnya.

Dirinya memastikan finalisasi kajian yang akan ditetapkan jangan sampai meleset dan mengakibatkan tenaga kerja lokal dianggap tidak kompeten saat hendak melamar ke perusahaan yang nantinya membuka lowongan besar-besaran.

“Jangan nanti pas sudah booming kita tidak punya tenaga kerja Berau, Berau inikan daerah terbuka jadi orang mana saja dapat masuk, ita tidak bisa larang orang punya skill. Siapa tau itu yang dibutuhkan, tinggal Berau saja lagi memastikan warganya dapat memiliki skill yang mapan,” bebernya.

Sementara itu, Kepala Disnakertrans Berau, Masrani menambahkan, IKN nantinya akan membutuhkan kurang lebih 60 ribu tenaga kerja sehingga para calon pekerja dapat diberi skill dan sertifikasi sesuai dengan persyaratan perusahaan nantinya. Tak hanya yang memiliki skill, tenaga kerja yang tidak tamat sekolah pun nantinya akan diberikan kesempatan bekerja.

“Salah satunya bisa jadi tenaga pemanen ataupun tenaga kerja yang dibutuhkan / non skill,” jelas Masrani.

“Jadi kita didik para calon pekerja sesuai kebutuhan market atau apa yang dibutuhkan oleh perusahaan, salah satuunya operator alat berat dan mekanik,” tandasnya. (adv/yf)

Bagikan

Subscribe to Our Channel