Follow kami di google berita

BPBD Berau Miskin Fasilitas

A-News.id, Tanjung Redeb — Cedera parah yang menimpa anggota PMK Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, disebut karena kekurangan fasilitas. Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Berau, Nofian Hidayat menyebutkan, BPBD Berau saat ini serba kekurangan. Mulai personel, Unit, fasilitas penunjang seperti tangga,serta alat-alat lainnya.

Andre, anggota yang mengalami patah engkel pada saat melakukan pemadaman api di jalan Diponegoro Selasa (7/3) lalu. Andre terjatuh dari andang yang dipinjam dari warga karena tidak ada tangga khusus milik BPBD yang layak untuk digunakan memanjat Ruko yang sedang terbakar.

“kalau mau dibilang memadai masih sangat jauh, apalagi unit-unit kita ini sudah tua, ada yang belasan tahun usianya, kadang harus bolak-balik masuk bengkel, tapi ya mau bagaimana lagi, ini saja yang kita punya,” ungkapnya.

Seperti tangga, Nofian menyebutkan, ada tangga khusus yang memiliki spesifikasi untuk kegiatan khusus bagi tugas BPBD. Dengan spek itu menurutnya sudah cukup. Namun akan lebih baik lagi jika memang ada unit khusus tangga. Dengan daya jangkau dan pengoperasian yang lebih mudah dan aman.

Sementara itu, koordinator lapangan PMK BPBD Berau, Agus Harianto mengungkapkan, anggotanya yang cedera parah karena berupaya memanjat Ruko terbakar yang terkunci. Karena tidak ada tangga sehingga gunakan andang milik warga sekitar sehingga terjatuh.

“Pertama, peralatan rescue seperti tangga kami sampai gunakan andang untuk gunakan, punya warga, kedua peralatan rescue seperti pemotong besi, kita tidak punya,” ungkapnya.

Sehingga dalam kondisi darurat pada pemadaman Ruko itu, pihaknya cari gerinda milik warga dan linggis.

“Kita sangat terbatas, personel sangat minim, SOP 1 unit harus 6 personel, sementara saat ini satu unit hanya bisa 3 atau 4 orang, itu pun meminta bantuan dari posko kecamatan terdekat,” jelasnya lagi.

Belum lagi berbicara personel kecamatan, menurut Agus jauh lebih memprihatinkan. Sebab ada posko yang hanya diisi 2 dan 3 orang personel. Selain itu ada unit yang sudah berusia 15 tahun bahkan lebih. Tidak jarang ada yang mogok saat digunakan.
Termasuk masalah anggaran BBM operasional. Menurut Agus, saat ini lingkup tugas BPBD lebih luas. Tidak hanya penanganan tetapi juga penyelamatan. Dalam sebulan ada banyak kegiatan selain pemadaman kebakaran.

Seperti pencarian korban tenggelam, evakuasi binatang berbahaya seperti ular dan banyak kegiatan lainnya yang tetap membutuhkan bahan bakar unit.

Agus berharap ada kesepahaman yang sama melihat kondisi BPBD melalui unit kerjanya khususnya PMK dan lainnya di lapangan. “Bisa dibantu ya pengadaan alat-alat atau fasilitas yang lebih layak dan lengkap, itu harapan kami,” tutupnya. (*)

Bagikan

Subscribe to Our Channel